- See more at: http://blog-rangga.blogspot.com/2013/01/cara-mengganti-icon-kursor-blog-dengan.html#sthash.mJMLjSMB.dpuf
0

Definisi, Tujuan, dan Hubungan Ilmu Sosial Dasar dengan Ilmu Komputer

Posted by Fikri Ramadhan on 05.40

DEFINISI, TUJUAN, DAN HUBUNGAN ILMU SOSIAL DASAR DENGAN ILMU KOMPUTER



                                                          Nama : Fikri Ramadhan
                                                          Kelas : 1KA16
                                                          NPM : 12117355



Definisi Ilmu Sosial Dasar:

Ilmu Sosial Dasar merupakan pengetahuan dasar untuk mengkaji gejala sosial khususnya  yang diwujudkan oleh masyarakat umum dengan memakai berbagai macam pengertian seperti, fakta, konsep dan teori yang berasal dari bermacam-macam bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, misalnya: ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, sejarah dan lain sebagainya. Sehingga meningkatkan daya tanggap dan kepekaan terhadap lingkungan sosialnya.

Tujuan dari Ilmu Sosial Dasar:
1.     Mengembangkan Kepribadian
2.     Menumbuhkan Kepekaan
3.     Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah masalah sosial yang ada  dalam masyarakat.
4.     Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
5.     Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya.
6.     Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Hubungan Ilmu Sosial Dasar dengan Ilmu Komputer & Pengaplikasiannya dalam Kehidupan Sehari-hari:
1.     Di era serba teknologi ini semua cabang ilmu pengetahuan pasti. menggunakan komputer termasuk Ilmu Sosial Dasar
Contohnya: ketika kita berinteraksi dengan orang lain melalui komputer ataupun gadget harus menggunakan bahasa yang sopan.



2.     Saling melengkapi dalam menunjang kegiatan sekolah/kampus.
Contohnya: tugas yang mengharuskan kita merekam kegiatan sosialisasi dampak asap rokok pada masyarakat kemudian di edit menggunakan komputer.

3.     Ilmu sosial dasar sebagai penyeimbang ilmu komputer.
Contoh: dewasa ini, banyak sekali kasus pidana mengenai UU ITE yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat dalam beretika di media sosial. Dengan adanya ilmu sosial dasar, masyarakat diharapkan mampu bijak dalam berinteraksi di media sosial.

  • Di era serba teknologi ini semua cabang ilmu pengetahuan pasti menggunakan komputer termasuk ilmu sosial dasar.
    Contohnya: ketika kita berinteraksi dengan orang lain melalui komputer ataupun gadget harus menggunakan bahasa yang sopan.
  • Saling melengkapi dalam menunjang kegiatan sekolah/kampus.
    Contohnya: tugas yang mengharuskan kita merekam kegiatan sosialisasi dampak asap rokok pada masyarakat kemudian di edit menggunakan komputer.
  • Ilmu sosial dasar sebagai penyeimbang ilmu komputer.
    Contoh: dewasa ini, banyak sekali kasus pidana mengenai UU ITE yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat dalam beretika di media sosial. Dengan adanya ilmu sosial dasar, masyarakat diharapkan mampu bijak dalam berinteraksi di media sosial.



1

MAKALAH PERMASALAHAN SOSIAL TENTANG ROKOK

Posted by Fikri Ramadhan on 20.51
Ilmu Sosial Dasar
Pandangan Masyarakat Terhadap Rokok

                                 


Kelompok 6:
Aditya Permadi                     (10117176)
Amalia Puspaakmeswara      (10117590)
Fikri Ramadhan                     (12117355)
Muhamad Rezky Hariyanto   (14117199)
Prasetyo Eko Wibowo           (14117726)
                         Ubiet Lutfi Firdaus                 (16117027)
1KA16

                                                                        


                                                           DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

KATA PENGANTAR ............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
    1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................4
    1.2 RIMUSAN MASALAH................................................................................5
    1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
    2.1 PENGERTIAN ROKOK...............................................................................6
    2.2 PENYEBAB MASYARAKAT MENGONSUMSI ROKOK.......................7
    2.3 DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI MEROKOK...........................10
    2.4 PIHAK – PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB..............................12
    2.5 UPAYA MENGURANGI DAMPAK PENGGUNAAN ROKOK.............13
BAB III HASIL SOSIALISASI DAN WAWANCARA.......................................15
    3.1 DOKUMENTASI DAN HASIL WAWANCARA......................................15

    3.2 KESIMPULAN WAWANCARA................................................................18

BAB IV PENUTUP...............................................................................................20
    4.1 KESIMPULAN............................................................................................20
    4.2 SARAN........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21








KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.Karena dengan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang kami susun ini.Yang berjudul

“Pandangan Masyarakat Terhadap Merokok”. 


Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen kami yang telah mengarahkan dalam pembagian materi kelompok kepada kami.Dan juga tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman teman kami yang telah membantu penulisan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung dalam penyempurnaan makalah ini. 

Dengan selesainya makalah ini, kami mengharapkan jika makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para pembaca.Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kami harapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi kedepannya. 

Akhir kata tim penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang memperlukannya dimasa yang akan datang.







BAB I

PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang

     Merokok adalah kebiasaan manusia yang sudah mendarah daging terutama masyarakat Indonesia. Menurut riset 51,1% rakyat Indonesia adalah perokok aktif. Angka tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat tertinggi di ASEAN. Dari mulai kalangan anak-anak hingga orang tua. Yang menjadi masalah adalah ketika anak-anak di bawah umur, yang seharusnya kesehatan organ mereka masih sehat malah dirusak dengan kebiasaan merokok. Anak-anak meniru kebiasaan merokok orang-orang disekitarnya, terutama orang tua. Para orang tua yang perokok menasihati anak-anaknya agar tidak merokok, padahal mereka meniru apa yang mereka lihat. Bahkan ada orang tua yang dengan sengaja memberikan rokok pada anaknya dengan alasan “kalau tidak merokok tidak jantan”. Padahal justru merokok dapat merusak “kejantanan”. Tanpa rokok, mulut seorang perokok terasa asam. Mereka menganggap dengan merokok, rasa asam pada mulut akan hilang. Padahal itu dikarenakan zat pada rokok yang telah merusak sistem saraf lidah perokok.

        Bukan hanya perokok aktif yang dirugikan oleh kebiasaan merokok, tapi orang-orang di sekitar perokok aktif juga. Bahkan perokok pasif lebih dirugikan daripada perokok aktif. Hal itu dikarenakan Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif memiliki setidaknya 4000 senyawa kimia berbahaya layaknya sianida, tar, arsenik, benzene, dan berbagai senyawa berbahaya lainnya. Temuan Global Adult Tobacco Survey (GATS) menyatakan bahwa 86 persen orang dewasa di Indonesia menyadari bahaya merokok bagi kesehatan dan dapat menyebabkan penyakit serius. Bahkan, sebanyak 73,7 persen orang dewasa menyadari bahwa asap rokok sekunder dapat menyebabkan penyakit serius pada orang-orang yang bukan perokok.
1.2 Rumusan Masalah
     1. Apa penyebab masyarakat mengonsumsi rokok?

     2. Apa dampak yang ditimbulkan dari merokok?
     3. Siapa saja yang bertanggung jawab atas dampak dari merokok?
     4. Bagaimana upaya masyarakat dan pemerintah dalam mengurangi konsumsi
         rokok?
             

1.3 Tujuan Penulisan 

     1. Untuk mengetahui apa itu rokok beserta kandungannya
     2. Untuk menyadarkan masyarakat terhadap dampak buruk asap rokok
     3. Untuk mengetahui faktor penyebab kebiasaan merokok
     4. Untuk mengetahui akibat dari mengonsumsi rokok
     5. Untuk mengetahui solusi dalam mengurangi konsumsi rokok





 BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rokok


   Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara-negara tetangga, misalnya: Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.[1]
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kankerpenyakit jantungpenyakit pernapasanpenyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.

2.2 Penyebab Masyarakat Mengonsumsi Rokok

Mengapa seseorang memilih untuk merokok? Ada alasan krusial dibalik semua kebiasaan ini. Ini mungkin diawali dari sebuah keputusan yang salah yakni “Sekedar coba-coba“. Sudah banyak kami temukan kawan yang terjebah dalam candu oleh karena rokok. Beberapa yang lain hanya terjebak dalam konspiraasi teman pergaulannya yang memang secara terselubung berniat untuk merusak kehidupannya. Berikut ini beberapa faktor penyebab yang membuat seseorang menjadi perokok berat.

1.                  Kurangnya pendidikan

         Inilah akibatnya kalau rata-rata masyarakat kurang cerdas. Ini dibuktikan bahwa prevelensi                 pengguna yang tidak bersekolah (belum tamat SD) lebih tinggi daripada mereka yang sudah               mengenyam pendidikan.

2.                  Ekonomi yang lemah

           Keuangan yang minim membuat orang pusing dan sakit kepala. Bila keadaan ini tidak dapat              “diterima apa adanya” niscaya akan memicu stres. Ujung-ujunya merokok. Beberapa data                     penelitian juga menunjukkan bahwa prevelensi perokok dari kalangan menengah kebawah                   lebih tinggi daripada kalangan menengah ke atas.

3.                  Kurang kerjaan – Kurang kesibukan – pengangguran
            Saat anda kurang kerjaan, pikiran melayang kemana-mana lalu bosan sendiri. Keadaan seperti ini akan memancing anda untuk kembali mengisap rokok. Penting untuk anda menemukan aktivitas kecil yang dapat dilakukan diwaktu luar agar tidak boring.
4.                  Pergaulan yang buruk

           Teman-teman mengajak anda untuk merokok dan tawaran ini sungkan/segan untuk ditolak.                  Jadi dalam hal ini, siapa yang salah? Ingatlah kawan bahwa “pergaulan yang buruk merusak               kebiasaan baik dalam hidupmu!“. Bukan tidak boleh berteman dengan perokok melainkan                    miliki prinsip untuk “menjauhi rokok bukan orangnya“

5.                  Pengaruh lingkungan yang tidak sehat

          Beberapa orang tinggal didaerah dengan prevelensi perokok yang tinggi. Apabila di rumah                  sendiri, orang tua (ayah) merokok maka bukan tidak mungkin anaknyapun melakukan hal                   yang sama. Lingkungan keluarga yang peduli dengan kesehatan dimana kepala keluarga tidak              merokok memperkecil kemungkinan anaknya kelak untuk mengisap rokok.

6.                  Merasa bosan menunggu sesuatu

            Menunggu itu bukan hal yang mudah teman. Pekerjaan yang satu ini membutuhkan                             kesabaran dan kepasrahan agar tidak menimbulkan rasa bosan. Kebosanan yang timbul                       merupakan awal yang mengundang seseorang untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan               salah satunya adalah merokok. Padahal masih banyak hal-hal menarik yang positif dapat                      dilakukan saat menunggu sesuatu.

7.                  Memanipulasi tekanan sosial

            Hidup di dunia ini penuh ujian teman. Hinaan, fitnah, bully, ejekan dan gangguan sosial                      lainnya adalah tantangan. Jangan lari dari tantangan yang telah menghadang di depan anda.                 Sikap pengecut seperti ini tidak akan mendidik kepribadianmu menjadi lebih dewasa.                          Bersikap tidak/ enggan menerima tekanan kehidupan apa adanya akan menuntunmu untuk                   mencari pelarian salah satunya dengan merokok.

8.                  Pelarian dari stres

            Hidup ini penuh dengan masalah. Jika terlalu memikirkan persoalan yang terus menerus                     bermunculan akan membuat otak anda penat, sakit kepala & pusing sendiri. Maka untuk                     menghilangkan ini anda mencoba untuk mencari kesenangan sendiri lewat batangan rokok                   yang sudah tersedia di atas meja. Anda harus kreatif untuk menyelami diri sendiri dengan                   tetap  terbuka & santai (fleksibel) dalam berbagai kesempatan.

9.                  Memenuhi tantangan dari teman

          Terkadang, teman yang tidak baik itu menantang anda untuk melakukan hal-hal yang                            menyimpang. Alasan mereka sebenarnya “untuk membuktikan diri“.  Apabila anda termakan              hasutan semacam ini artinya hidup anda bergantung dari ujung lidah orang lain. Ini                              menandakan  mindset yang salah. Sebab bukan kata-kata orang yang menentukan harga diri                 anda melainkan sikap (perilaku & perbuatan) yang diekspresikanlah yang menentukannya.

10.              Merasa lebih percaya diri saat merokok

            Pendapat seperti ini hanyalah sebuah spekulasi yang salah namun dibiasakan. Hingga pada                  akhirnya membentuk mindset yang salah. Dalam hidup ini, gugup pada pertemuan/                             perjumpaan  yang pertama & kedua adalah hal yang biasa. Keadaan ini dapat dialami oleh                  siapa saja. Nanti juga kalau sudah terbiasa jadi lebih luwes dan santai. Melakukan pelarian                  dengan merokok biar terlihat santai tidak memberi manfaat apa-apa. Rasa grogi itu akan tetap              ada dan kesehatan andapun akan memburuk seiring berjalannya waktu. Lebih baik bagi anda              melakukan hal-hal lain yang lebih positif.

11.              Sudah terlanjur candu sehingga sulit untuk berhenti

           Zat kimia rokok menumpuk dalam tubuh dan syaraf anda. Memang keadaan ini diawal-awal              akan membawa rasa nikmat. Lama kelamaan kenikmatan itu memendek karena terbiasa.                      Keadaan ini membuat anda terus mengisap batang rokok sambung-menyambung hingga                      menghabiskan puluhan batang perhari. Nikotin yang sudah menumpuk dalam syaraf membuat             tekanan mental yang pada akhirnya mendorong anda untuk mengisapnya lagi dan lagi.


2.3                   Dampak Yang Ditimbulkan Dari Kebiasaan Merokok

Saat merokok, Anda akan turut memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa berdampak buruk tubuh, khususnya jantung. Contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk ke tubuh, zat itu bisa mengurangi kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat yang bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung. Begitu juga dengan akibat-akibat buruk terhadap organ tubuh yang lainnya.
           Otak

Merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 50 persen. Hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami aneurisma otak. Aneurisma otak adalah pembengkakan pembuluh darah yang terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Sewaktu-waktu bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak.
Mulut dan tenggorokan Bau mulut dan gigi bernoda merupakan efek yang akan timbul akibat merokok. Penyakit gusi   dan kerusakan indera perasa pun dapat timbul. Masalah serius yang akan hinggap pada mulut   dan  tenggorokan adalah meningkatnya risiko kanker pada lidah, tenggorokan, bibir, dan pita   suara.
Paru-paruSalah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel-sel pada paru-paru yang bisa membentuk sel kanker. Penyakit serius lainnya yang bisa Anda alami adalah bronkitis, pneumonia, dan emfisema.
Lambung
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan Anda. Hal tersebut memungkinkan asam dari lambung bergerak ke arah yang salah, yaitu ke kerongkongan. Kondisi tersebut dinamakan penyakit asam lambung. Beberapa risiko penyakit yang akan dihadapi oleh seorang perokok adalah ulkus atau tukak dan kanker lambung.

           Tulang

Racun pada rokok bisa merusak tulang dengan cara menghentikan kerja sel-sel konstruksi. Oleh sebab itu, perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis. Racun rokok juga bisa mengganggu keseimbangan hormon-hormon yang bertugas menjaga tulang tetap kuat, seperti hormon estrogen.
 KulitPerokok akan terlihat lebih tua ketimbang yang bukan perokok karena kurangnya asupan oksigen ke kulit. Penuaan dini akan dirasakan, seperti kemunculan kerutan di sekitar mata dan mulut. Racun rokok juga bisa menyebabkan selulit pada kulit.
Organ reproduksiMerokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan Anda. Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi, mengurangi produksi sperma, dan kanker testisSementara pada wanita, merokok dapat mengurangi kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi human papillomavirus atau HPV.
Selain penyakit pada fisik, perokok juga mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok. Selama ini mungkin Anda mengira merokok bisa membuat lebih rileks. Anda menganggap kandungan nikotin bisa menenangkan pikiran Anda, tapi ternyata itu salah. Yang membuat perokok gelisah dan cemas adalah gejala putus obat terhadap nikotin. Dengan merokok, kecanduan terhadap nikotin akan terpenuhi dan perokok merasa seperti rokok tersebut menurunkan stres.
2.4                   Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Dampak Merokok

1.) Perokok Aktif
     Sudah jelas bila perokok aktif adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas dampak buruk rokok. Asap rokok yang mereka keluarkan  berakibat buruk bagi kesehatan orang-orang di sekitarnya.
2.) Lingkungan
      Salah satu dari banyaknya pihak yang bertanggung jawab yaitu lingkungan. Lingkungan mencakup tetangga, teman, dan keluarga. Dari ruang lingkup keluarga contohnya adalah orang tua. Orang tua menjadi panutan anaknya. Apabila orang tuanya merokok, anak akan mengikuti kebiasaan orang tuanya meskipun orang tua melarang anaknya merokok.
3.) Pemerintah
       Pemerintah seharusnya memberikan kebijakan-kebijakan untuk mengurangi dampak asap rokok. Negara yang bisa dijadikan contoh adalah Negara Filipina. Kebijakannya yaitu warga tak dibolehkan menjual rokok atau menghisap rokok di tempat-tempat umum, di dekat sekolah, atau kawasan-kawasan yang dipakai sebagai tempat berkumpul anak-anak. Kebijakan tersebut menjadikannya salah satu negara dengan kebijakan antirokok paling keras di Asia.



2.5                   Upaya Mengurangi Dampak Penggunaan Rokok
1.                   Pemerintah
Pemerintah merupakan salah satu pemain dalam menanggulangi penggunaan rokok dalam lingkungan masyarakat. Selain mengeluarkan larangan penggunaan rokok pada kawasan umum diantaranya yang terdapan pada UU Nomor 26 Tahun 2009 tentang tesehatan yang mencantumkan peraturan Kawasan Tanpa Rokok pada Bagian Ketujuh Belas, Pengamanan Zat Adiktif, Pasal 115 ayat ( 1 ) Kawasan tanpa rokok. Spemerintah juga melakukan sosialisasi langsung maupun tidak langsung tentang dampak yang akan ditimbulkan dari rokok untuk para  pengguna rokok kepada masyarakat disekitar. Contoh sosialisasi langsungnya yaitu sosialisasi ke daerah-daerah terpencil maupun tidak melalui Puskesmas. Dan  secara tidak langsung antara lain gambar kanker paru-paru pada kemasan rokok.
2.                   Masyarakat

Masyarakat yang inisiatif memasang tanda larangan merokok di kawasan tempat tinggal mereka. Mereka juga melakukan pengetahuan bahaya merokok pada orang terdekat khususnya anak dibawah umur. Sesekali mereka menegur para pengguna rokok yang mereka temui saat dikawasan umum atau kawasan bebas asap rokok.

BAB III

HASIL SOSIALISASI DAN WAWANCARA


3.1           Dokumentasi Beserta Keterangan Hasil Wawancara
1.                   Wawancara kami pada minggu ke-1 (26 September 2017)
Narasumber: Rian dan Rangga (perokok aktif)











Narasumber: Razaq (perokok aktif)









Narasumber: Ajeng (perokok pasif )

Narasumber: Yugo (perokok pasif)









Narasumbe Tia (perokok pasif)








Narasumber: Niken (perokok pasif)

 2.                   Minggu ke-3 (12-13 Oktiber 2017)









Narasumber: Salman (perokok aktif)








Narasumber: Heri (perokok aktif)
3.                   Minggu ke-4 (20 Oktober 2017)







Narasumber: Feri (perokok aktif)



Desain dan Hasil Sticker yang kami buat sebagai bahan sosialisi.


3.2                   Kesimpulan Wawancara
1.                   Berikut kesimpulan dari wawancara kami kepada masyarakat mengenai perokok pasif:
-      Untuk menghindari perokok aktif, perokok pasif lebih bnayak menghindar  atau menegur, tergantung situasi dan tempat mereka berada.
-      Banyak dari masyarakat menjadi perokok pasif diakibatkan oleh lingkungan sekitar mereka yang merupakan perokok aktif seperti keluarga atau teman terdekat. Lalu mereka menjadi terbiasa menghirup asap rokok yang dihasilkan oleh orang-orang tersebut.
-      Masyarakat yang mengidap perokok pasif merasa lebih menyukai rokok elektrik dari pada rokok biasa dikarenakan rokok elektronik menghasilkan wangi yang harum ketimbang rokok biasa. Itu juga membuat masyarakat merasa lebih nyaman.
-      Para perokok pasif menolak untuk mengonsumsi rokok dikarenakan banyak dari mereka yang sudah mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan oleh rokok terhadap tubuh dan lingkungan.


2.                   Berikut kesimpulan dari wawancara kami kepada masyarakat yang tergolong perokok aktif:
1.                   Banyak dari perokok aktif yang sudah memulai untuk mengonsumsi rokok lebih dari 3 tahun.
2.                   Kebanyakan perokok memulai merokok karena dari lingkungan sekitar yang juga perokok seperti teman terdekat
3.                   Para perokok aktif merokok hanya pada waktu tertentu seperti saat berkumpul atau sedang bersantai.
4.                   Hampir seluruh dari perokok aktif sudah mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan oleh rokok yang dikonsumsinya.
5.                   Mereka para perokok aktif masih belum memiliki hasrat untuk berhenti mengonsumsi rokok akibat zat adiktif yang terkandung pada rokok.

                                                         BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
                Merokok adalah salah satu kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang sudah mendarah daging. Bukan hanya orang tua dan remaja, bahkan anak-anak ikut memiliki kebiasaan tersebut. Hal ini tidak lepas dari pengawasan dan perilaku orang tua. Rokok memiliki dampak yang buruk untuk dikonsumsi. Bukan hanya berdampak negatif pada sang pemakai, tetapi lingkungan sekitar juga ikut merasakan dampak buruk dari rokok tersebut. Sudah banyak cara yang dilakukan oleh pihak masyarakat maupun pemerintah untuk mengurangi konsumsi rokok. Mulai dari membuat pelanggaran pada pengguna rokok, sampai sosialisai bahaya dari rokok. Masyarakat memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap rokok. Dan sebagian besar masyarakat sekitar mengaku sudah mengetahui dampak buruk dari rokok, tetapi diantara mereka tetap memilih untuk mengkonsumsinya.
4.2 SARAN
             Seharusnya untuk para orang tua lebih mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus oleh kebiasaan orang-orang di sekitar yang merokok serta memberikan nasihat dan pengarahan tentang bahaya dari merokok. Untuk perokok aktif seharusnya lebih peduli terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitar, dengan cara merokok di tempat yang semestinya. Dan untuk pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang lebih ketat terhadap produsen dan konsumen rokok agar dampak yang ditimbulkan oleh asap rokok berkurang

                                                           DAFTAR PUSTAKA
http://hendry-poetra.blogspot.co.id/2012/09/contoh-makalah-tentang-pengaruh-rokok.html




Copyright © 2009 MORE INFO, MORE KNOWLEDGE All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.