1
MAKALAH PERMASALAHAN SOSIAL TENTANG ROKOK
Posted by Fikri Ramadhan
on
20.51
Ilmu Sosial Dasar
Pandangan Masyarakat Terhadap Rokok
Kelompok 6:
Aditya Permadi (10117176)
Amalia Puspaakmeswara (10117590)
Fikri Ramadhan (12117355)
Muhamad Rezky
Hariyanto (14117199)
Prasetyo Eko Wibowo (14117726)
Ubiet Lutfi Firdaus (16117027)
1KA16
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
..............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
KATA PENGANTAR
............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 LATAR
BELAKANG...................................................................................4
1.2 RIMUSAN
MASALAH................................................................................5
1.3 TUJUAN
PENULISAN.................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 PENGERTIAN
ROKOK...............................................................................6
2.2 PENYEBAB MASYARAKAT MENGONSUMSI ROKOK.......................7
2.3 DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI MEROKOK...........................10
2.4 PIHAK – PIHAK YANG BERTANGGUNG
JAWAB..............................12
2.5 UPAYA MENGURANGI DAMPAK
PENGGUNAAN ROKOK.............13
BAB III HASIL SOSIALISASI DAN WAWANCARA.......................................15
3.1 DOKUMENTASI DAN HASIL WAWANCARA......................................15
3.2 KESIMPULAN
WAWANCARA................................................................18
BAB IV PENUTUP...............................................................................................20
4.1 KESIMPULAN............................................................................................20
4.2
SARAN........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.Karena dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang kami susun ini.Yang berjudul
“Pandangan Masyarakat
Terhadap Merokok”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen kami yang telah mengarahkan dalam
pembagian materi kelompok kepada kami.Dan juga tak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada teman teman kami yang telah membantu penulisan makalah ini
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyempurnaan makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini, kami mengharapkan jika makalah yang telah kami
susun ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para
pembaca.Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu kami harapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
karya selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Akhir kata tim penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa
saja yang memperlukannya dimasa yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merokok adalah kebiasaan manusia yang sudah mendarah daging terutama
masyarakat Indonesia. Menurut riset 51,1% rakyat Indonesia adalah perokok
aktif. Angka tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat tertinggi di ASEAN.
Dari mulai kalangan anak-anak hingga orang tua. Yang menjadi masalah adalah
ketika anak-anak di bawah umur, yang seharusnya kesehatan organ mereka masih
sehat malah dirusak dengan kebiasaan merokok. Anak-anak meniru kebiasaan
merokok orang-orang disekitarnya, terutama orang tua. Para orang tua yang
perokok menasihati anak-anaknya agar tidak merokok, padahal mereka meniru apa
yang mereka lihat. Bahkan ada orang tua yang dengan sengaja memberikan rokok
pada anaknya dengan alasan “kalau tidak merokok tidak jantan”. Padahal justru
merokok dapat merusak “kejantanan”. Tanpa rokok, mulut seorang perokok terasa
asam. Mereka menganggap dengan merokok, rasa asam pada mulut akan hilang.
Padahal itu dikarenakan zat pada rokok yang telah merusak sistem saraf lidah
perokok.
Bukan hanya perokok aktif yang dirugikan oleh kebiasaan merokok, tapi
orang-orang di sekitar perokok aktif juga. Bahkan perokok pasif lebih dirugikan
daripada perokok aktif. Hal itu dikarenakan Asap
rokok yang dihirup oleh perokok pasif memiliki setidaknya 4000 senyawa kimia
berbahaya layaknya sianida, tar, arsenik, benzene, dan berbagai senyawa
berbahaya lainnya. Temuan Global Adult
Tobacco Survey (GATS) menyatakan bahwa 86 persen orang dewasa di Indonesia
menyadari bahaya merokok bagi kesehatan dan dapat menyebabkan penyakit serius.
Bahkan, sebanyak 73,7 persen orang dewasa menyadari bahwa asap rokok sekunder
dapat menyebabkan penyakit serius pada orang-orang yang bukan perokok.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa penyebab masyarakat mengonsumsi rokok?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dari
merokok?
3. Siapa saja yang bertanggung jawab
atas dampak dari merokok?
4. Bagaimana upaya masyarakat dan
pemerintah dalam mengurangi konsumsi
rokok?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu rokok
beserta kandungannya
2. Untuk menyadarkan masyarakat
terhadap dampak buruk asap rokok
3. Untuk mengetahui faktor penyebab
kebiasaan merokok
4. Untuk mengetahui akibat dari
mengonsumsi rokok
5. Untuk mengetahui solusi dalam
mengurangi konsumsi rokok
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung
negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung yang lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan
mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan
tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya pesan
tersebut sering diabaikan).
Manusia di dunia yang merokok untuk
pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual
seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua
Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap
rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai
muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang
merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu
kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Menurut riset 51,1 persen rakyat
Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara-negara tetangga,
misalnya: Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8%
perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD;
petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif
berusia di antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia
adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.[1]
Telah banyak riset yang membuktikan
bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak
tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi
kelahiran, dan emfisema.
2.2 Penyebab
Masyarakat Mengonsumsi Rokok
Mengapa seseorang memilih untuk merokok? Ada
alasan krusial dibalik semua kebiasaan ini. Ini mungkin diawali dari sebuah
keputusan yang salah yakni “Sekedar coba-coba“. Sudah banyak kami temukan kawan
yang terjebah dalam candu oleh karena rokok. Beberapa yang lain hanya terjebak
dalam konspiraasi teman pergaulannya yang memang secara terselubung berniat
untuk merusak kehidupannya. Berikut ini beberapa faktor penyebab yang membuat
seseorang menjadi perokok berat.
1.
Kurangnya pendidikan
Inilah akibatnya kalau rata-rata masyarakat kurang cerdas. Ini dibuktikan bahwa
prevelensi pengguna yang tidak bersekolah (belum tamat SD) lebih tinggi
daripada mereka yang sudah mengenyam pendidikan.
2.
Ekonomi yang lemah
Keuangan yang minim membuat orang pusing dan sakit kepala. Bila keadaan ini
tidak dapat “diterima apa adanya” niscaya akan memicu stres. Ujung-ujunya
merokok. Beberapa data penelitian juga menunjukkan bahwa prevelensi perokok
dari kalangan menengah kebawah lebih tinggi daripada kalangan menengah ke atas.
3.
Kurang kerjaan – Kurang
kesibukan – pengangguran
Saat anda kurang kerjaan, pikiran melayang kemana-mana lalu bosan sendiri.
Keadaan seperti ini akan memancing anda untuk kembali mengisap rokok. Penting
untuk anda menemukan aktivitas kecil yang dapat dilakukan diwaktu luar agar
tidak boring.
4.
Pergaulan yang buruk
Teman-teman mengajak anda untuk merokok dan tawaran ini sungkan/segan untuk
ditolak. Jadi dalam hal ini, siapa yang salah? Ingatlah kawan bahwa “pergaulan
yang buruk merusak kebiasaan baik dalam hidupmu!“. Bukan tidak boleh berteman
dengan perokok melainkan miliki prinsip untuk “menjauhi rokok bukan orangnya“
5.
Pengaruh lingkungan yang
tidak sehat
Beberapa orang tinggal didaerah dengan prevelensi perokok yang tinggi. Apabila
di rumah sendiri, orang tua (ayah) merokok maka bukan tidak mungkin anaknyapun
melakukan hal yang sama. Lingkungan keluarga yang peduli dengan kesehatan
dimana kepala keluarga tidak merokok memperkecil kemungkinan anaknya kelak
untuk mengisap rokok.
6.
Merasa bosan menunggu
sesuatu
Menunggu itu bukan hal yang mudah teman. Pekerjaan yang satu ini membutuhkan kesabaran dan kepasrahan agar tidak menimbulkan rasa bosan. Kebosanan yang
timbul merupakan awal yang mengundang seseorang untuk melakukan sesuatu yang
menyenangkan salah satunya adalah merokok. Padahal masih banyak hal-hal menarik
yang positif dapat dilakukan saat menunggu sesuatu.
7.
Memanipulasi tekanan
sosial
Hidup di dunia ini penuh ujian teman. Hinaan, fitnah, bully, ejekan dan
gangguan sosial lainnya adalah tantangan. Jangan lari dari tantangan yang telah
menghadang di depan anda. Sikap pengecut seperti ini tidak akan mendidik
kepribadianmu menjadi lebih dewasa. Bersikap tidak/ enggan menerima tekanan
kehidupan apa adanya akan menuntunmu untuk mencari pelarian salah satunya
dengan merokok.
8.
Pelarian dari stres
Hidup ini penuh dengan masalah. Jika terlalu memikirkan persoalan yang terus
menerus bermunculan akan membuat otak anda penat, sakit kepala & pusing
sendiri. Maka untuk menghilangkan ini anda mencoba untuk mencari kesenangan
sendiri lewat batangan rokok yang sudah tersedia di atas meja. Anda harus
kreatif untuk menyelami diri sendiri dengan tetap terbuka & santai (fleksibel)
dalam berbagai kesempatan.
9.
Memenuhi tantangan dari
teman
Terkadang, teman yang tidak baik itu menantang anda untuk melakukan hal-hal
yang menyimpang. Alasan mereka sebenarnya “untuk membuktikan diri“.
Apabila anda termakan hasutan semacam ini artinya hidup anda bergantung
dari ujung lidah orang lain. Ini menandakan mindset yang salah. Sebab bukan
kata-kata orang yang menentukan harga diri anda melainkan sikap (perilaku &
perbuatan) yang diekspresikanlah yang menentukannya.
10.
Merasa lebih percaya diri
saat merokok
Pendapat seperti ini hanyalah sebuah spekulasi yang salah namun dibiasakan.
Hingga pada akhirnya membentuk mindset yang salah. Dalam hidup ini, gugup pada
pertemuan/ perjumpaan yang pertama & kedua adalah hal yang biasa. Keadaan
ini dapat dialami oleh siapa saja. Nanti juga kalau sudah terbiasa jadi lebih
luwes dan santai. Melakukan pelarian dengan merokok biar terlihat santai tidak
memberi manfaat apa-apa. Rasa grogi itu akan tetap ada dan kesehatan andapun
akan memburuk seiring berjalannya waktu. Lebih baik bagi anda melakukan hal-hal
lain yang lebih positif.
11.
Sudah terlanjur candu
sehingga sulit untuk berhenti
Zat kimia rokok menumpuk dalam tubuh dan syaraf anda. Memang keadaan ini
diawal-awal akan membawa rasa nikmat. Lama kelamaan kenikmatan itu memendek
karena terbiasa. Keadaan ini membuat anda terus mengisap batang rokok
sambung-menyambung hingga menghabiskan puluhan batang perhari. Nikotin yang
sudah menumpuk dalam syaraf membuat tekanan mental yang pada akhirnya mendorong
anda untuk mengisapnya lagi dan lagi.
2.3 Dampak Yang Ditimbulkan Dari Kebiasaan
Merokok
Saat merokok, Anda akan turut memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa berdampak
buruk tubuh, khususnya jantung. Contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk ke
tubuh, zat itu bisa mengurangi kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat yang
bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan
darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan
mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung. Begitu juga
dengan akibat-akibat buruk terhadap organ tubuh yang lainnya.
Otak
Merokok bisa
meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 50 persen. Hal tersebut bisa menyebabkan
kerusakan otak dan kematian. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami
aneurisma otak. Aneurisma otak adalah pembengkakan pembuluh darah yang terjadi
akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Sewaktu-waktu bisa pecah dan
mengakibatkan pendarahan di otak.
Mulut dan tenggorokan Bau mulut dan gigi bernoda
merupakan efek yang akan timbul akibat merokok. Penyakit gusi dan kerusakan indera perasa pun dapat timbul. Masalah serius yang akan hinggap
pada mulut dan tenggorokan adalah meningkatnya risiko kanker pada lidah,
tenggorokan, bibir, dan pita suara.
Paru-paruSalah satu efek
paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia pada
rokok berpotensi merusak sel-sel pada paru-paru yang bisa membentuk sel kanker.
Penyakit serius lainnya yang bisa Anda alami adalah bronkitis, pneumonia, dan
emfisema.
Lambung
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah
kerongkongan Anda. Hal tersebut memungkinkan asam dari lambung bergerak ke arah
yang salah, yaitu ke kerongkongan. Kondisi tersebut dinamakan penyakit asam
lambung. Beberapa risiko penyakit yang akan dihadapi oleh seorang perokok
adalah ulkus atau tukak dan kanker lambung.
Tulang
Racun pada rokok
bisa merusak tulang dengan cara menghentikan kerja sel-sel konstruksi. Oleh
sebab itu, perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis.
Racun rokok juga bisa mengganggu keseimbangan hormon-hormon yang bertugas
menjaga tulang tetap kuat, seperti hormon estrogen.
KulitPerokok akan terlihat lebih tua ketimbang yang bukan perokok
karena kurangnya asupan oksigen ke kulit. Penuaan dini akan dirasakan, seperti
kemunculan kerutan di sekitar mata
dan mulut. Racun rokok juga bisa menyebabkan selulit pada kulit.
Organ reproduksiMerokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan
Anda. Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi, mengurangi produksi
sperma, dan kanker testis. Sementara pada wanita, merokok
dapat mengurangi kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih
tinggi karena rokok mengurangi kemampuan alami tubuh dalam melawan
infeksi human papillomavirus atau HPV.
Selain penyakit
pada fisik, perokok juga mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan
mereka yang tidak merokok. Selama ini mungkin Anda mengira merokok bisa membuat
lebih rileks. Anda menganggap kandungan nikotin bisa menenangkan pikiran Anda,
tapi ternyata itu salah. Yang membuat perokok gelisah dan cemas adalah gejala
putus obat terhadap nikotin. Dengan merokok, kecanduan terhadap nikotin akan
terpenuhi dan perokok merasa seperti rokok tersebut menurunkan stres.
2.4
Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Dampak Merokok
1.) Perokok Aktif
Sudah jelas bila perokok aktif
adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas dampak buruk rokok. Asap rokok
yang mereka keluarkan berakibat buruk
bagi kesehatan orang-orang di sekitarnya.
2.) Lingkungan
Salah satu dari banyaknya pihak
yang bertanggung jawab yaitu lingkungan. Lingkungan mencakup tetangga, teman,
dan keluarga. Dari ruang lingkup keluarga contohnya adalah orang tua. Orang tua
menjadi panutan anaknya. Apabila orang tuanya merokok, anak akan mengikuti
kebiasaan orang tuanya meskipun orang tua melarang anaknya merokok.
3.) Pemerintah
Pemerintah seharusnya memberikan
kebijakan-kebijakan untuk mengurangi dampak asap rokok. Negara yang bisa
dijadikan contoh adalah Negara Filipina. Kebijakannya yaitu warga tak
dibolehkan menjual rokok atau menghisap rokok di tempat-tempat umum, di dekat
sekolah, atau kawasan-kawasan yang dipakai sebagai tempat berkumpul anak-anak.
Kebijakan tersebut menjadikannya salah satu negara dengan kebijakan antirokok
paling keras di Asia.
2.5
Upaya Mengurangi Dampak Penggunaan Rokok
1.
Pemerintah
Pemerintah
merupakan salah satu pemain dalam menanggulangi penggunaan rokok dalam
lingkungan masyarakat. Selain mengeluarkan larangan penggunaan rokok pada
kawasan umum diantaranya yang terdapan pada UU Nomor 26 Tahun 2009 tentang
tesehatan yang mencantumkan peraturan Kawasan Tanpa Rokok pada Bagian Ketujuh
Belas, Pengamanan Zat Adiktif, Pasal 115 ayat ( 1 ) Kawasan tanpa rokok. Spemerintah
juga melakukan sosialisasi langsung maupun tidak langsung tentang dampak yang
akan ditimbulkan dari rokok untuk para pengguna rokok kepada masyarakat disekitar.
Contoh sosialisasi langsungnya yaitu sosialisasi ke daerah-daerah terpencil
maupun tidak melalui Puskesmas. Dan secara tidak langsung antara lain gambar
kanker paru-paru pada kemasan rokok.
2.
Masyarakat
Masyarakat yang
inisiatif memasang tanda larangan merokok di kawasan tempat tinggal mereka.
Mereka juga melakukan pengetahuan bahaya merokok pada orang terdekat khususnya
anak dibawah umur. Sesekali mereka menegur para pengguna rokok yang mereka
temui saat dikawasan umum atau kawasan bebas asap rokok.
BAB
III
HASIL SOSIALISASI DAN WAWANCARA
3.1 Dokumentasi Beserta Keterangan Hasil Wawancara
1.
Wawancara kami pada minggu ke-1 (26 September 2017)
Narasumber: Rian dan Rangga (perokok aktif)
Narasumber: Razaq (perokok aktif)
Narasumber:
Ajeng (perokok pasif )
Narasumber: Yugo (perokok pasif)
Narasumbe Tia (perokok pasif)
Narasumber:
Niken (perokok pasif)
2.
Minggu ke-3 (12-13 Oktiber 2017)
Narasumber: Salman (perokok aktif)
Narasumber: Heri (perokok aktif)
3.
Minggu ke-4 (20 Oktober 2017)
Narasumber: Feri (perokok aktif)
Desain dan Hasil Sticker yang kami buat sebagai bahan sosialisi.
3.2
Kesimpulan Wawancara
1.
Berikut kesimpulan dari wawancara kami kepada masyarakat
mengenai perokok pasif:
- Untuk menghindari perokok aktif, perokok
pasif lebih bnayak menghindar atau
menegur, tergantung situasi dan tempat mereka berada.
- Banyak dari masyarakat menjadi perokok
pasif diakibatkan oleh lingkungan sekitar mereka yang merupakan perokok aktif
seperti keluarga atau teman terdekat. Lalu mereka menjadi terbiasa menghirup
asap rokok yang dihasilkan oleh orang-orang tersebut.
- Masyarakat yang mengidap perokok pasif
merasa lebih menyukai rokok elektrik dari pada rokok biasa dikarenakan rokok
elektronik menghasilkan wangi yang harum ketimbang rokok biasa. Itu juga
membuat masyarakat merasa lebih nyaman.
- Para perokok pasif menolak untuk
mengonsumsi rokok dikarenakan banyak dari mereka yang sudah mengetahui dampak
buruk yang ditimbulkan oleh rokok terhadap tubuh dan lingkungan.
2.
Berikut kesimpulan dari wawancara kami kepada masyarakat
yang tergolong perokok aktif:
1.
Banyak dari perokok aktif yang sudah memulai untuk mengonsumsi
rokok lebih dari 3 tahun.
2.
Kebanyakan perokok memulai merokok karena dari lingkungan
sekitar yang juga perokok seperti teman terdekat
3.
Para perokok aktif merokok hanya pada waktu tertentu seperti
saat berkumpul atau sedang bersantai.
4.
Hampir seluruh dari perokok aktif sudah mengetahui dampak
buruk yang ditimbulkan oleh rokok yang dikonsumsinya.
5.
Mereka para perokok aktif masih belum memiliki hasrat untuk
berhenti mengonsumsi rokok akibat zat adiktif yang terkandung pada rokok.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Merokok adalah salah satu kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang
sudah mendarah daging. Bukan hanya orang tua dan remaja, bahkan anak-anak ikut
memiliki kebiasaan tersebut. Hal ini tidak lepas dari pengawasan dan perilaku
orang tua. Rokok memiliki dampak yang buruk untuk dikonsumsi. Bukan hanya
berdampak negatif pada sang pemakai, tetapi lingkungan sekitar juga ikut
merasakan dampak buruk dari rokok tersebut. Sudah banyak cara yang dilakukan
oleh pihak masyarakat maupun pemerintah untuk mengurangi konsumsi rokok. Mulai
dari membuat pelanggaran pada pengguna rokok, sampai sosialisai bahaya dari
rokok. Masyarakat memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap rokok. Dan
sebagian besar masyarakat sekitar mengaku sudah mengetahui dampak buruk dari
rokok, tetapi diantara mereka tetap memilih untuk mengkonsumsinya.
4.2 SARAN
Seharusnya untuk para orang tua lebih mengawasi anak-anaknya agar tidak
terjerumus oleh kebiasaan orang-orang di sekitar yang merokok serta memberikan
nasihat dan pengarahan tentang bahaya dari merokok. Untuk perokok aktif
seharusnya lebih peduli terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitar, dengan
cara merokok di tempat yang semestinya. Dan untuk pemerintah seharusnya membuat
kebijakan yang lebih ketat terhadap produsen dan konsumen rokok agar dampak
yang ditimbulkan oleh asap rokok berkurang
DAFTAR
PUSTAKA
http://hendry-poetra.blogspot.co.id/2012/09/contoh-makalah-tentang-pengaruh-rokok.html