0
TEKNOLOGI KOMPUTASI DAN NANO SCIENCE / NANO TEKNOLOGI
Posted by Fikri Ramadhan
on
08.50
PENDAHULUAN
Teknologi Komputasi semakin canggih dan tak
memerlukan kabel dan menjadi semakin fleksibel membuat kita sebagai pengguna
merasa terbantu. Ada banyak Teknologi komputasi yang berkembang hingga saat
ini, mulai dari Komputasi Awan, Komputasi Mobile, Ubiquitous Computing, Nano
Science, dan Grid Technology. Kita akan mengulas satu-persatu.
ISI
v CLOUD
COMPUTING
Cloud Computing adalah pemanfaatan teknologi komputer dan jaringan internet.
Disebut Cloud Computing/Komputasi Awan dikarenakan penggambaran suatu sistem penyimpanan
sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.
Manfaat Komputasi Awan, antara lain:
ü Skalabilitas, yaitu
dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa
harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita
cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
ü Aksesibilitas, yaitu
kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita
terkoneksi dengan internet,
sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.
ü Keamanan, yaitu
data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing,
sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di
penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk
mengamankan data perusahaan.
ü Kreasi, yaitu para user bisa
melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan
project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya
lewat penyedia layanan cloud computing.
ü Kecemasan,
ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun
hardisk atau gadget kita rusak
Layanan Komputasi Awan
terbagi menjadi 3, antara lain:
·
Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service adalah layanan
komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage,
bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk
membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan
aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS ini adalah tidak perlu
membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya. Konfigurasi komputer
virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat storage hampir penuh,
storage bisa ditambah dengan segera. Perusahaan yang menyediakan IaaS adalah
Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.
·
Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service adalah layanan yang
menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi,
database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi
yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang
bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan
PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka
buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh
penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure.
·
Software as a Service (SaaS)
Software as a Service adalah layanan komputasi
awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan.
Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi
tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook
sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan google+.
Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk
mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat klien
komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi yang mengharuskan
pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan
Adobe Creative Cloud.
Jika kalian masih
bingung apa itu Cloud Computing, kalian bisa kembali mengingat Google Drive. Pasti
kita semua pernah menggunakannya, atau mungkin masih. Itu adalah salah satu
contoh Komputasi Awan.
v MOBILE
COMPUTING
Mobile Computing adalah kemampuan
teknologi dalam mengikuti dinamisme aktivitas manusia yang bisa kita ambil dari
kata “mobile” itu sendiri.
Aktivitas manusia yang
sangat dinamis ini menuntut teknologi untuk bisa mengikuti aktivitas manusia
itu. Maka terciptalah teknologi-teknologi tanpa kabel yang fleksibel bisa
dibawa kemanapun dan kapanpun.
Pergerakan aktivitas
manusia meliputi:
·
Pergerakan dari User
- Perpindahan
posisi geografis
- Perpindahan
jaringan komunikasi
- Perpindahan
peralatan komunikasi
- Perpindahan
antara aplikasi
·
Pergerakan dari Device
- Perpindahan
posisi geografis
- Perpindahan
jaringan komunikasi
Jenis Mobile Computing
- Laptop
- Wearable
computer
- PDA
- Smart
phone
- Carputer
- UMPC
Kelebihan dari Mobile
Computing:
ü Mobilitas
Mampu mengikuti
pergerakan manusia yang dinamis dan tak tentu tanpa harus terhalang kabel. Bisa
digunakan ketika duduk, berdiri, di angkutan umum, ataupun di tempat terbuka
lainnya. Ini membuktikan bahwa Mobile Computing sangat fleksibel.
ü Efektif
Mampu membantu pekerjaan
manusia dengan efektif karena dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, sehingga
pekerjaan manusia bisa selesaikan lebih sempurna.
Kekurangan dari Mobile
Computing:
ü Masalah Jaringan
Mobile Computing
menggunakan jaringan tanpa kabel. Sehingga jaringan bisa terganggu karena cuaca
ataupun gangguan lainnya.
ü Memerlukan konsumsi tenaga.
Mobile Computing
bergantung pada tenaga baterai. Sehingga jika baterai habis, harus dimatikan
dan diisi daya. Jadi daya tahan baterai sangat berpengaruh.
v UBIQUETOUS
COMPUTING
Ubiquitous computing dapat didefinisikan sebagai penggunaan
komputer yang tersebar di mana user berada. Sejumlah komputer disatukan dalam
suatu lingkungan dan tersedia bagi setiap orang yang berada di lokasi tersebut.
Setiap komputer dapat melakukan pekerjaan yang dipersiapkan untuk tidak banyak
melibatkan intervensi manusia atau bahkan tanpa harus mendeteksi di mana
pemakai berada. Ide ubiquitous computing pertama kali
disampaikan oleh Mark Weiser (1998) di Laboratorium Komputer Xerox PARC, yang
membayangkan komputer dipasangkan di dinding, di permukaan meja, di setiap benda
sehingga seseorang dapat berkomunikasi dengan ratusan komputer pada saat yang
sama. Setiap komputer secara tersembunyi diletakkan di lingkungan dan
dihubungkan secara nirkabel.
Buxton (1995) menyatakan bahwa ubiquitous computing mempunyai
karakteristik utama yaitu:
1. Ubiquity: interaksi
tidak dilakukan oleh suatu saluran melalui satu workstation. Akses
ke komputer dapat dilakukan di mana saja. Sebagai contoh, di suatu kantor ada
puluhan komputer, layar display, dan sebagainya dengan ukuran
bervariasi mulai dari tombol seukuran jam tangan, Pads sebesar
notebook, sampai papan informasi sebesar papan tulis yang semuanya terhubung ke
satu jaringan. Jaringan nirkabel akan tersedia secara luas untuk mendukung
akses bergerak dan akses jarak jauh.
2. Transparency: teknologi
ini tidak menganggu keberadaan pemakai, tidak terlihat dan terintegrasi dalam
suatu ekologi yang mencakup perkantoran, perumahan, supermarket, dan
sebagainya.
Karakteristik Lingkungan
Ada banyak jenis layanan yang dapat ditawarkan dalam lingkungan AmI,
antara lain layanan-layanan airport, perkantoran, perbankan, transportasi,
supermarket, pendidikan, rumah tangga, dan lain-lain yang tercakup dalam suatu
area perkotaan. Karakteristik dari lingkungan pelayanan ini adalah sebagai
berikut:
– Personal
Device
Pemakai dilengkapi dengan peralatan pribadi yang mudah dibawa (portable)
seperti: PDA, smart phone, komputer kecil yang mudah dibawa, atau
sejumlah peralatan nirkabel yang saling terhubung membentuk suatu Body
Area Network. Peralatan-peralatan tersebut secara dinamis dapat
menyesuaikan jenis protokol radio yang berbeda.
– Network
Architecture
Para pemakai bergerak dalam suatu jaringan komunikasi nirkabel heterogen
yang membentuk suatu jaringan berkabel yang lebih luas. Peralatan pemakai
saling terhubung menggunakan jaringan nirkabel berbasis infrastruktur.
Peralatan-peralatan tersebut juga dapat berhubungan dengan peralatan, sensor,
dan layanan yang ada di lingkungan.
– Service
Provisioning
Layanan bagi pemakai disediakan di berbagai tempat berbeda dalam
lingkungan AmI di mana pemakai dapat menggunakan layanan yang tersedia dengan
sumber-sumber daya yang terhubung tanpa kabel. Layanan-layanan ini diberikan
oleh suatu sistem layanan gabungan dengan application server yang
dapat diakses melalui infrastruktur jaringan.
– Sensing
Architecture
Untuk mendukung pemberian layanan-layanan tersebut, lingkungan AmI
dilengkapi berbagai jenis sensor. Sensor ini membuat interaksi antara pemakai
dengan jenis layanan yang dibutuhkan menjadi lebih efisien. Sensor ini akan
menangkap informasi dari lingkungan secara terus-menerus dan memantau aktivitas
yang dilakukan para pemakai. Sensor ini kemudian membawa informasi tersebut ke
sebuah modul AmI yang akan memprosesnya dalam suatu aplikasi. Jenis sensor yang
digunakan meliputi jenis sensor tradisional seperti: sensor suhu, tekanan,
cahaya, kelembaban udara, dan sensor-sensor yang lebih kompleks, seperti kamera
yang dihubungkan dengan jaringan kabel. Dengan demikian, infrastruktur AmI
harus dapat menangkap informasi-informasi dari peralatan-peralatan sensor
tersebut.
– Modes of
Interaction
Pemakai berinteraksi dengan layanan melalui suatu multimodal user
interfaceyang menggunakan peralatan pribadi untuk berkomunikasi. Multimodal
communication memungkinkan pemakai mangakses layanan tidak hanya pada
saat mereka duduk di depan PC, tetapi juga pada saat mereka bergerak bebas
dalam lingkungan AmI.
Spesifikasi Teknis
Ubiquitous computing mempunyai beberapa spesifikasi teknis
sebagai berikut:
1. Terminal & user interface
Peralatan yang digunakan sebaiknya mempunyai kualitas tampilan yang bagus dan responsif terhadap input dari pemakai. Walaupun dengan ukuran display yang terbatas, penggunaanya harus intuitif dengan tampilan yang bersih menggunakan alat input yang berbeda seperti: pen, handwriting recognition dan speech recognition.
Peralatan yang digunakan sebaiknya mempunyai kualitas tampilan yang bagus dan responsif terhadap input dari pemakai. Walaupun dengan ukuran display yang terbatas, penggunaanya harus intuitif dengan tampilan yang bersih menggunakan alat input yang berbeda seperti: pen, handwriting recognition dan speech recognition.
2. Peralatan yang murah
Jika kita membangun sebuah sistem dengan banyak komputer untuk satu pemakai, biaya satu komputer hendaklah tidak terlalu mahal. Meskipun komputer biasa pada umumnya relatif lebih mahal, kamputer ini tidak dapat digunakan untuk ubiquitous computing. Tidak semua komputer dalam ubiquitous computingmemerlukan prosesor dan harddisk dengan spesifikasi seperti dalam komputer biasa.
Jika kita membangun sebuah sistem dengan banyak komputer untuk satu pemakai, biaya satu komputer hendaklah tidak terlalu mahal. Meskipun komputer biasa pada umumnya relatif lebih mahal, kamputer ini tidak dapat digunakan untuk ubiquitous computing. Tidak semua komputer dalam ubiquitous computingmemerlukan prosesor dan harddisk dengan spesifikasi seperti dalam komputer biasa.
3. Bandwidth tinggi
Kebutuhan lain dari ubiquitous computing adalah mempunyai bandwidth jaringan yang cukup untuk melakukan komunikasi
antara peralatan-peralatan yang digunakan. Selain masalah bandwidth, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan transformasi data melalui jaringan, antara lain: lokasi terminal untuk mobile communication, penggunaan frekuensi yang tepat, menjaga kualitas layanan, enkripsi data, dan mengurangi gangguan-gangguan laten terhadap jaringan.
Kebutuhan lain dari ubiquitous computing adalah mempunyai bandwidth jaringan yang cukup untuk melakukan komunikasi
antara peralatan-peralatan yang digunakan. Selain masalah bandwidth, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan transformasi data melalui jaringan, antara lain: lokasi terminal untuk mobile communication, penggunaan frekuensi yang tepat, menjaga kualitas layanan, enkripsi data, dan mengurangi gangguan-gangguan laten terhadap jaringan.
4. Sistem file tersembunyi
Ketika seorang pemakai menggunakan komputer, dia harus belajar beberapa aspek dasar tentang sistem operasi dan konsep-konsep file serta struktur direktori. Hal ini mengakibatkan pemakai akan lebih terfokus pada bagaimana informasi akan disimpan, bukan pada informasi itu sendiri. Salah satu kebutuhan ubiquitous computing adalah bahwa komputer harus tersembunyi. Komputer harus dapat “memahami” kondisi pemakai. Sebagai contoh, melalui penggunaan voice recognition atau interface lainnya yang memungkinkan pemakai melakukan akses tanpa harus mengetahui nama file tertentu, lokasi atau format file tersebut.
Ketika seorang pemakai menggunakan komputer, dia harus belajar beberapa aspek dasar tentang sistem operasi dan konsep-konsep file serta struktur direktori. Hal ini mengakibatkan pemakai akan lebih terfokus pada bagaimana informasi akan disimpan, bukan pada informasi itu sendiri. Salah satu kebutuhan ubiquitous computing adalah bahwa komputer harus tersembunyi. Komputer harus dapat “memahami” kondisi pemakai. Sebagai contoh, melalui penggunaan voice recognition atau interface lainnya yang memungkinkan pemakai melakukan akses tanpa harus mengetahui nama file tertentu, lokasi atau format file tersebut.
5. Instalasi otomatis
Ubiquitous computing harus dapat mengeliminasi kebutuhan instalasi program. Dalam sistem konvensional, seringkali diperlukan instalasi program yang dapat menimbulkan masalah, dan dalam beberapa kasus harus melibatkan pemakai. Konsep ini tidak berlaku dalam ubiquitous computing. Program harus dapat berpindah dari sebuah komputer
ke komputer lain tanpa harus mengubah konfigurasi dasar dalam menjalankan suatu program baru. Salah satu alternatif adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman Java yang dapat dipindahkan ke komputer lain dengan mudah (platform-independent).
Ubiquitous computing harus dapat mengeliminasi kebutuhan instalasi program. Dalam sistem konvensional, seringkali diperlukan instalasi program yang dapat menimbulkan masalah, dan dalam beberapa kasus harus melibatkan pemakai. Konsep ini tidak berlaku dalam ubiquitous computing. Program harus dapat berpindah dari sebuah komputer
ke komputer lain tanpa harus mengubah konfigurasi dasar dalam menjalankan suatu program baru. Salah satu alternatif adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman Java yang dapat dipindahkan ke komputer lain dengan mudah (platform-independent).
6. Personalisasi informasi
Akan lebih baik jika ubiquitous computing system dapat menjaga agar informasi yang tersedia dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah setiap kali ada seseorang yang baru bergabung dalam sebuah komunitas, profil pribadi orang tersebut harus ditambahkan ke setiap peralatan yang ada.
Akan lebih baik jika ubiquitous computing system dapat menjaga agar informasi yang tersedia dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah setiap kali ada seseorang yang baru bergabung dalam sebuah komunitas, profil pribadi orang tersebut harus ditambahkan ke setiap peralatan yang ada.
7. Privasi
Salah satu masalah yang paling penting dalam ubiquitous computing adalah resiko privasi yang serius. Sistem ini dapat menyimpan data-data pemakai dan lokasinya yang mungkin dapat diakses oleh pemakai lain. Teknologi jaringan yang baru seperti infra merah atau komunikasi radio nir kabel menggunakan enkripsi untuk menjaga keamanan data.
Salah satu masalah yang paling penting dalam ubiquitous computing adalah resiko privasi yang serius. Sistem ini dapat menyimpan data-data pemakai dan lokasinya yang mungkin dapat diakses oleh pemakai lain. Teknologi jaringan yang baru seperti infra merah atau komunikasi radio nir kabel menggunakan enkripsi untuk menjaga keamanan data.
Potensi Ambient Intelligence di Indonesia
Dalam paper yang disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi
Informasi, Wawan Wardiana (2002) menyimpulkan bahwa perkembangan teknologi
informasi di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen
teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer,
sistem jaringan baik berupa LAN maupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan
digunakan untuk transfer data.
Pada saat ini kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen
teknologi informasi sudah semakin meningkat. Salah satu bukti pemahaman ini
adalah dengan trend teknologi informasi yang tidak saja berpengaruh terhadap
gaya hidup para profesional, pelaku bisnis dan pemakai lain di kalangan orang
dewasa, tetapi juga berpengaruh terhadap para remaja di tingkat sekolah bahkan
anak-anak. Penggunaan teknologi komunikasi seperti SMS, MMS, chatting dan
e-mail sudah begitu memasyarakat. Trend penggunaan teknologi informasi ini juga
dapat kita jumpai di berbagai bidang, seperti pendidikan, perbankan,
perdagangan, pemerintahan dan lain-lain.
Di bidang pendidikan, teknologi informasi sangat berperan dalam
menyediakan sarana belajar-mengajar yang lebih efisien seperti trend belajar
jarak jauh (distance learning), belajar secara elektronis (e-learning),
perpustakaan elektronik (e-library), dan multimedia. Sebagai contoh,
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang memberikan kemudahan bagi seluruh
mahasiswa untuk melakukan pembayaran uang kuliah melalui bank tanpa harus
datang ke kampus, melihat nilai atau mengecek absensi cukup melalui SMS Kampus.
Di bidang perbankan, teknologi informasi memberikan kemudahan-kemudahan dalam
bertransaksi. Semakin banyak pelaku ekonomi, khususnya di
kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi
pembayarannya, tetapi cukup menggunakan kartu elektronik atau smart
card. Nasabah pun tidak perlu lagi datang ke lokasi untuk melakukan
transfer uang ke bank yang berbeda.
Berdasarkan fakta-fakta yang digambarkan di atas, muncul suatu pemikiran
bahwa trend teknologi informasi di Indonesia akan mengarah ke ubiquitous
computing yang merupakan konsep dasar dari teknologi Ambient
Intelligence. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan akan potensi
penggunaan teknologi AmI di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
1. Semakin
berkembangnya teknologi jaringan khususnya jaringan nirkabel yang memungkinkan
transfer data dapat dilakukan dengan lebih cepat dengan biaya yang relatif
lebih kecil.
2. Tingkat
kemampuan masyarakat dalam menggunakan atau membeli komputer dengan kemampuan
tinggi. Walaupun masih terbatas untuk kalangan tertentu, seperti pelajar,
mahasiswa, profesional, pelaku bisnis dan sebagainya, namun pemakaiannya sudah
semakin menyebar sehingga orang awam pun sudah terbiasa dengan lingkungan di
mana komputer merupakan alat bantu dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari.
3. Cepatnya
perkembangan dan penyebaran teknologi komunikasi di kalangan masyarakat luas
memenuhi kebutuhan ubiquitous communication yang merupakan
salah satu pilar teknologi Ambient Intelligence.
4. Kebutuhan
sumber daya manusia di bidang teknologi informasi yang sudah semakin banyak
tersedia. Ketersediaan sumber daya manusia ini didukung oleh semakin
berkembangnya sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas yang khusus
mendalami bidang ilmu komputer dan teknologi informasi.
5. Situasi
lingkungan yang menuntut tersedianya fasilitas pelayanan yang lebih efisien dan
cepat. Jumlah populasi penduduk yang terus meningkat akan menimbulkan masalah
kualitas pelayanan dari berbagai instansi yang melayani masyarakat luas.
Masalah-masalah tersebut antara lain: antrian yang disebabkan banyaknya orang
yang memerlukan layanan yang sama pada saat yang sama, kepadatan lalu-lintas
yang juga disebabkan oleh makin banyaknya orang memerlukan layanan. Bukan hanya
pelayanan transportasi, tapi juga pelayanan-pelayanan lain yang memerlukan
transportasi karena mereka harus datang ke lokasi.
v NANO SCIENCE
Apa yang dimaksud dengan Nano Science???
Kita harus mengetahui dahulu apa itu Nano.
Istilah nano berasal dari kata Yunani yang berarti kerdil.
Satuan nano merupakan ukuran
panjang sebesar sepermiliar meter atau 1/1.000.000.000 meter. Panjang 1
nanometer merupakan panjang dari barisan 10 atom hidrogen, suatu ukuran yang
sangat kecil.
Benda berukuran nanometer adalah 1000 kali lebih kecil dibandingkan
dengan amuba.
Beberapa aplikasi nanosains/nanoteknologi:
1) Material serba guna
Material buatan berstruktur nano (artificial nanostructure) yang
banyak diteliti oleh ilmuwan antara lain: Carbon Nanotubes (CNT)
dan Fullerene. CNT mempunyai kekuatan 100 kali lebih kuat dibanding
dengan baja dan sangat fleksibel sehingga bila CNT ini ditambahkan ke dalam
material seperti bemper mobil, material tersebut akan mempunyai kekuatan dan
fleksibilitas yang sangat tinggi.
Model carbon nanotubes.
Sementara itu, fullerene memiliki struktur ikatan yang
berbentuk seperti bola sepak. Fullerene mampu berfungsi
sebagai kulit untuk pengiriman obat karena material ini mampu menembus dinding
sel dan bergerak aman melalui aliran darah secara nonreaktif.
Model fullerene.
2) Coating: nanopaints
Nanopaint adalah jenis lapisan atau coating yang
diterapkan ke permukaan benda dengan cara yang mirip dengan cat berbasis minyak
atau air. Karakteristik utama dari nanopaint adalah bahwa
senyawa tersebut mengandung partikel skala nano berupa nanotube.
Sebuah nanotube membantu menciptakan sebuah penghalang efektif
yang mencegah banyak hal dari gangguan eksternal. Contoh pemanfaatan sifat ini
adalah aplikasi nanopaint pada mobil yang membuat permukaan
mobil lebih halus, berwarna sangat berkilat, serta tahan terhadap goresan.
Nanopaints pada mobil: warna mengkilap dan tahan goresan.
3) Energi: penggunaan nano solar cell
Sel surya pada skala nano (nano solar cell) mempunyai beberapa
keuntungan, misalnya efisiensinya akan meningkat. Ukuran sel surya menjadi
lebih kecil dan praktis, akan tetapi mempunyai kapasitas yang tinggi. Ahli
kimia Paul Alivisatos, seorang profesor kimia di Universitas California,
Berkeley, mengembangkan penelitian untuk meningkatkan efisiensi dari sel surya.
Efisiensi ini juga mampu mengurangi biaya produksi pembuatan nano solar
cell. Nano solar cellini menggunakan nanorod yang sangat kecil
yang tersebar dalam polimer.
Model nano solar cell.
Beberapa terobosan yang muncul di bidang nanosains di atas
mengindikasikan bahwa saat ini ilmu dan teknologi nano telah banyak
dikembangkan dan semakin banyak dilakukan penelitian oleh para ilmuwan untuk
mengetahui potensi-potensi yang masih banyak tersimpan dalam sebuah material
berskala nano. Mungkin beberapa tahun ke depan segala aspek kehidupan manusia,
seperti pada bidang otomotif, kosmetik , farmasi, tekstil, militer, lingkungan
hidup, energi dan konservasinya, akan menggunakan produk-produk berskala nano.
v Grid Computing
Komputasi Grid atau Grid Computing adalah kumpulan sumber daya komputer
dari berbagai lokasi untuk mencapai tujuan bersama. Grid dapat dianggap sebagai
sistem terdistribusi dengan beban kerja non-interaktif yang melibatkan sejumlah
besar file.
Komputasi grid dibedakan dari sistem komputasi kinerja tinggi konvensional seperti komputasi cluster dalam bahwa komputer jaringan memiliki setiap node diatur untuk melakukan tugas yang berbeda atau aplikasi. komputer Grid juga cenderung lebih heterogen dan geografis (dengan demikian tidak secara fisik ditambah) dari komputer klaster Meskipun grid tunggal dapat didedikasikan untuk aplikasi tertentu, umumnya grid digunakan untuk berbagai tujuan.. Grids sering dibangun dengan tujuan umum perpustakaan software jaringan middleware.
Komputasi grid dibedakan dari sistem komputasi kinerja tinggi konvensional seperti komputasi cluster dalam bahwa komputer jaringan memiliki setiap node diatur untuk melakukan tugas yang berbeda atau aplikasi. komputer Grid juga cenderung lebih heterogen dan geografis (dengan demikian tidak secara fisik ditambah) dari komputer klaster Meskipun grid tunggal dapat didedikasikan untuk aplikasi tertentu, umumnya grid digunakan untuk berbagai tujuan.. Grids sering dibangun dengan tujuan umum perpustakaan software jaringan middleware.
Contoh Grid Computing:
a) Scientific Simulation
Komputasi grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia, dan biologi
untuk melakukan simulasi terhadap proses yang kompleks.
b) Medical Images
Penggunaan data grid dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image.
Contohnya adalah eDiaMoND project.
c) Computer-Aided Drug Discovery (CADD)
Komputasi grid digunakan untuk membantu penemuan obat. Salah satu
contohnya adalah: Molecular Modeling Laboratory (MML) di University of North
Carolina (UNC).
d) Big Science
Data grid dan komputasi grid digunakan untuk membantu proyek laboratorium
yang disponsorioleh pemerintah Contohnya terdapat di DEISA.
e) E-Learning
Komputasi grid membantu membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan
dalam pertukaran informasi dibidang pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid.
f) Visualization
Komputasi grid digunakan untuk membantu proses visualisasi perhitungan
yang rumit.
g) Microprocessor design
komputasi grid membantu untuk mengurangi microprocessor design cycle dan
memudahkan design center untuk membagikan resource lebih efisien. Contohnya ada
diMicroprocessor Design Group at IBM Austin.
Beberapa konsep dasar dari grid computing :
·
Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara
lokal.
·
Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan
dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem
batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda
dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
·
Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna
dapat sering berubah
·
Lingkungan kolaboratif bagi e-community
(komunitas elektronik, di internet)
·
Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem
grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari
sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang
penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource
komputer.
Cara Kerja Grid Computing :
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan
komputasi grid yaitu :
1. Sistem
tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada
dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada
dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat
dikatakan komputasi grid.
2. Sistem
tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut
pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari
kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk
mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang
dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan
akses terhadap sumber daya.
3. Sistem
tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial
quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari
komputasi grid tersebut.
Kemudian hal yang tidak boleh dilupakan adalah mengenai keberadaan dari
elemen-elemen dari grid computing, elemen ini tidak bisa dilepaskan dari grid
computing. Elemen grid computing adalah berikut :
Hardware
Software
Brainware
Keuntungan Utama Penggunaan Grid Computing
Teknologi grid computing mampu menjadi solusi bagi
perusahaanperusahaan untuk memiliki suatu sistem informasi yang
berteknologi canggih, yang mampu mendukung kinerja
perusahaan, dengan biaya yang lebih murah.
Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak
diragukan lagi. Teknologi grid computing
membuka peluang bagi adanya kerjasama lintas organisasi,
lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu, terbuka pula
peluang untuk melakukan komputasi yang rumit dengan menggunakan
superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi
besar-besaran dalam bidang teknologi informasi
Grid computing menjadi
suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
1. Lebih
hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer,
2. Sebagai
cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa
sejumlah besar daya komputasi, dan
3. Karena
menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan
dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai
tujuan bersama
Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia
ketika idle
Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah
apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses
terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik
Kekurangan Grid Computing
Kekurangan pada grid computing yang lebih saya
tekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia
dalam mengaplikasikan teknologi grid computing. Hambatan-hambatan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Manajemen
institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk
fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat
yang lebih besar bagi masyarakat luas.
2. Masih
sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid
computing.
3. Kurangnya
pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai
manfaat dari grid computing itu sendiri.
Dengan adanya beberapa manfaat dan hambatan mengenai tersedianya grid
computing di Indonesia, maka harus ada solusi yang berfungsi untuk mewujudkan
manfaat dan menghilangkan hambatan yang muncul tersebut. Solusi itu antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Memberikan
sosialisasi pada instansi pendidikan maupun institusi non pendidikan mengenai
manfaat serta biaya dengan menggunakan sistem komputasi grid.
2. Kerjasama
riset dan pengembangan antara departement dalam suatu perguruan tinggi dan
industri.
3. Diberikannya
mata kuliah tentang grid computing sehingga dapat menghasilkan generasi yang
menguasai teknologi ini.
4. Adanya
pengembangan aplikasi yang relevan dengan grid computing.
PENUTUP
Banyak sekali teknologi-teknologi komputasi yang dapat kita
pelajari setelah membaca artikel ini. Mulai dari Cloud Computing yang
menggunakan jaringan internet untuk menggunakan ataupun mengakses media
penyimpanan, Mobile Computing untuk berkomunikasi ataupun membantu pengerjaan
tugas manusia secara fleksibel dan mobile, Ubiquitous Computing yang menyatukan
berbagai perangkat dalam satu system, Nano Science/Nano Teknologi yang memiliki
ukuran sangat kecil, hingga Grid Computing.
Sekian artikel yang bisa saya himpun dan tulis dari berbagai
sumber referensi. Semoga bermanfaatJ