0
Tugas Softskill PKM
Posted by Fikri Ramadhan
on
08.18
PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
Power
Supply Digital dengan Menggunakan Voice Recognition dan Remote Control
BIDANG
KEGIATAN: PKM-Karsa Cipta (KC)
Diusulkan oleh:
Fikri Ramadhan 12117355/ 2019
Maulana Muttaqin 13117495 / 2019
Mohammad Ridho Kusuma 13117703 / 2019
UNIVERSITAS
GUNADARMA DEPOK 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI.......................................................................................i
RINGKASAN....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
..................................................................................1
1.2 Tujuan .........................................................................................1
1.3 Luaran .........................................................................................1
1.2 Tujuan .........................................................................................1
1.3 Luaran .........................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................2
BAB III METODE PELAKSANAAN
.............................................8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................8
4.1Anggaran Biaya............................................................................ 9
4.2Jadwal kegiatan............................................................................ 9
4.1Anggaran Biaya............................................................................ 9
4.2Jadwal kegiatan............................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
LAMPIRAN LAMPIRAN
1.
Lampiran Susunan Organisasi
Tim Pelaksana
2.
Lampiran Justifikasi
Anggaran dan
Pembagian Tugas
RINGKASAN
Penggunaan
remote control untuk alat-alat elektronik
masih terbatas, termasuk pada modul-modul di lab elektronika seperti untuk power
supply. Padahal untuk kondisi- kondisi tertentu terutama di industry
diperlukan power supply dengan pengendali jarak jauh
seperti untuk kondisi tempat yang sulit untuk dijangkau oleh tangan untuk
menyalakan sebuah modul instrumen. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan remote
control tersebut maka akan dibuat sebuah power supply digital.
Power supply yang dibuat adalah berupa power supply
linier dengan menggunakan IC regulator LM723 dan menggunakan
potensiometer mekanik, biasa sebagai pengatur variable tegangannya. Untuk
menggerakan potensiometer itu sendiri menggunakan motor stepper unipolar yang
mempunyai step 0,7 derajat yang diberi pulsa darimikrokontroler dengan input keypad
maupun remote control. Fungsi utama dari remote control dan keypad adalah
sebagai pemilih tegangan yang diinginkan.
Dengan
memberi input tegangan dari keypad dan remote
control maka diukur output tegangan dari power supply dengan menggunakan multimeter dan osciloskop. Tegangan keluaran power supply dalah berupa tegangan DC (searah) yang mempunyai output tegangan
maksimal sebesar +40 Volt dan arus maksimumnya adalah 3 Ampere.
Power supply yang telah dibuat telah memenuhi spesifikasi yang diinginkan,
namun masih mempunyai eror yang lumayan cukup besar. Untuk meminimalkan eror
sebaiknya gunakan potensiometer yang mempunyai tingkat linieritas yang bagus
dan menggunakan motor stepper dengan step yang mempunyai akurasi yang tepat
setiap stepnya.
1.1. Latar
Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber
tegangan atau power supply penggunaannya
sangat luas sekali, terutama di laboratorium Komputer. Selain itu, power
supply juga sangat dibutuhkan untuk menyalakan sebuah modul instrumen di
industri-industri. Power supply saat ini atau sering disebut dengan power supply analog, yaitu masih menggunakan putaran analog secara manual
sehingga sangat sulit untuk mendapatkan pengaturan tegangan keluaran yang
sesuai dengan keinginan pemakai.
Untuk
kondisi-kondisi tertentu, terutama di industri diperlukan power
supply dengan pengendali jarak jauh seperti untuk kondisi tempat yang
sulit untuk dijangkau oleh tangan ketika akan menyalakan modul instrumen.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital sekarang maka, dikembangkan
sebuah power supply digital dimana pengaturan
tegangan keluaran dilakukan secara digital baik itu melalui input keypad
maupun remote control sehingga hasil tegangan keluaran menjadi lebih mudah diatur dan
teliti.
Dengan
latar belakang inilah maka akan dirancang sebuah power supply digital dengan menggunakan keypad dan remote control.
1.2 Tujuan
Tujuan
yang akan di capai adalah merancang dan membuat sebuah power
supply digital dengan menggunakan remote control
dan keypad sebagai inputnya
1.3 Luaran
Merancang
power supply yang mempunyai tegangan keluaran maksimumnya +48 dan -48 Volt,
serta Arus keluaran maksimumnya 10 Ampere
1. Remote
Control
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada
remote control terdapat dua bagian yang utama yaitu : bagian transmiter dan
bagian receiver. Bagian transmitter
dalam hal ini menggunakan remote yang sudah jadi, yaitu remote untuk Televisi. Sedangkan bagian penerimanya dibangun dari dioda
infra merah, filter, dan penguat sinyal/amplifier.
Rangkaian
Receiver
Untuk
dapat mengambil data yang dipancarkan oleh remote maka harus dibuat rangkaian
penerima yang terdiri dari op-amp, IC 74LS04 (inverter), multitune variable resistor, IR diode (receiver)
dan beberapa komponen penunjang. Rangkaian receivernya dapat dilihat pada gambar 2. Penggunaan dari op-amp ini untuk
mengatur penguatan dari sinyal yang diterima oleh IR diode. Sinyal yang
diterima oleh IR diode ini akan dimasukkan rangkaian high
pass filter (C dan R). Kombinasi nilai dari C dan R
ini diperoleh dengan menggunkanan rumus :
Sinyal
yang keluar dari rangkaian high pass filter dikuatkan dua kali. Rangkaian penguat 1 adalah non-inverting
amplifier dengan menggunakan op-amp LM358. Kemudian output dari rangkaian
penguat 1 dikuatkan sekali lagi dengan penguatan non inverting amplifier juga
dengan op-amp LM358. Sinyal yang keluar dari rangkaian penguat 2 ini masih
mengandung sinyal carrier. Untuk itu sinyal carriernya perlu dihilangkan dengan
cara menambahkan rangkaian low pass filter (R dan C).
Penggunaan
rangkaian high pass filter dan low pass filter ini untuk membatasi frekuensi
yang diterima, sinyal yang berada di bawah 159.23 Hz dan di atas 7.24 kHz tidak
dilewatkan. Dengan rangkaian low pass filter tersebut maka sinyal carrier dari
remote Televisi Sony tidak akan dilewatkan Kemudian sinyal itu disempurnakan
dengan menambahkan rangkaian comparator dengan mengunakan op-amp tipe LM339. Komparator
ini berfungsi jika tegangan yang masuk kurang dari tegangan
referensinya maka outputnya akan low sebaliknya jika tegangan yang masuk
melebihi tegangan referensi maka outputnya akan high. Output dari LM339 ini
akan dimasukkan IC 74LS04 sebagai inverter.
Gambar
2.1. Rangkaian Receiver Remote
Remote Control
TV Sony
Remote
Control dibagi menjadi 3 menurut jenis pengkodeannya :
1.
Pulses coded
Jenis ini mengatur panjang pulsanya, sehingga pulsanya divariasi
untuk menunjukkan data itu berlogic high atau low. Yang dijadikan variasi adalah pulsa highnya. Metode ini dipakai
oleh remote Sony.
Gambar
2.2 Pulses Coded
2.
Space coded
Metode ini juga mengatur panjang pulsanya untuk menunjukkan data
tersebut berlogic low atau high. Tetapi yang diatur adalah lebar pulsa lownya.
Jenis ini diterapkan oleh remote Panasonic
Gambar
2.3 Space Coded
3.
Shift coded
Metode ini yang paling berbeda diantara kedua metode di atas.
Metode ini menggunakan prinsip perbedaan fase untuk menunjukkan data yang
dikirim berlogic low atau high. Metode pengiriman data ini diterapkan oleh remote
Philips
Gambar
2.4 Shift Coded
Penggunaan infrared sangat bagus dalam komunikasi dan kontrol
suatu sistem. Infra red adalah frekuensi radiasi yang bekerja di bawah tingkat
sensitivitas mata manusia. Jadi manusia tidak dapat melihat sinar tersebut.
Gambaran sinyal yang dikirimkan oleh transmitter dan diterima oleh IR
demodulator dapat dilihat pada gambar 3 sebagai
contoh
yang dikirimkan adalah header:
Gambar
2.5 Hubungan Antara Sinyal TX dan RX
Jika
transmitter mengirimkan sinyal on dan off maka pada receiver juga menerima sinyal on dan off. Tetapi receiver
hanya mendeteksi ada carrier atau tidak. Jika ada data carrier
maka pulsa yang dikirimkan adalah high sebaliknya jika tidak ada carrier
maka pulsa yang dikirimkan adalah low. Sinyal carrier sebesar 40
kHz yang diterima oleh receiver akan
hilang, karena pada receiver sudah
dibatasi dengan menggunakan rangkaian high pass filter dan low pass filter,
frekuensi yang kurang dari 159.23 Hz dan lebih dari 7.24 kHz tidak dilewatkan.
Sedangkan sinyal informasi sebesar 4T=2200s (454.54 Hz) akan diterima
begitu juga pulsa lownya sebesar 1T=550s (1.82 kHz) akan diterima
untuk diolah sebagai data header. Salah satu contoh aplikasi dari penggunaan
infrared adalah pada TV/VCR remote control. Infrared ini
bekerja pada range frekuensi antara 30-60 kHz.
2. Keypad
Keypad adalah serangkaian tombol yang diatur dalam blok atau
"pad" yang biasanya berupa angka dan simbol lain dan juga berupa
huruf abjad. Jika sebagian besar berisi angka maka itu juga dapat disebut
keypad numerik. Keypad yang berupa keypad alfanumerik banyak ditemukan pada perangkat seperti kalkulator ,tombol telepon
, kunci kombinasi , dan kunci pintu digital, dan juga keyboard PC (Personal
Computer).
Sebagai
aturan umum, tombol pada keypaddiatur sedemikian rupa sehingga 123 ada di baris
bawah. Sedangkan, dalam keypad telepon , baik di rumah atau ponsel, akan ada
123-tombol di bagian atas. Sebuah tombol telepon-pad juga memiliki tombol
khusus berlabel * ( bintang ) dan # (octothorpe, tanda nomor , "pon"
atau "hash") pada kedua sisi tombol nol.
Tombol
dari kalkulator berisi angka 0 sampai 9, dari bawah ke atas, bersama dengan
empat aritmatika operasi, titik desimal dan fungsi matematika.
3.
Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu sistem mikroprosesor yang lengkap dan
dikemas dalam bentuk sebuah IC (single chip). IC mikrokontroler memiliki perangkat penunjang seperti yang
terdapat dalam mikrokomputer yaitu unit pusat pengolahan data (Central
Processing
Unit), unit memori (ROM dan RAM) dan unit I/O. Selain itu terdapat
juga fasilitas -fasilitas seperti timer, counter,
dan kontrol interupsi (Interrupt Control).
3. Voice recognition
Voice
recognition juga dikenal sebagai speaker recognition dirancang untuk mengenali
siapa orang yang berbicara. Ini menggunakan karakter akustik suara yang berbeda
antara individu (Findbiometrics, n.d.). Pola-pola akustik mencerminkan baik
anatomi (seperti ukuran dan bentuk tenggorokan dan mulut) dan belajar pola
perilaku (seperti nada suara dan gaya berbicara) (Frischholz & Diekmann,
2000; King, 2014). Sebelum dapat mengenali suara pembicara, metode ini
membutuhkan beberapa pelatihan di mana sistem akan mempelajari suara, aksen dan
nada pembicara. Hal ini umumnya dilakukan dengan merekam serangkaian kata-kata
atau perintah tekstual oleh user yang berbicara melalui built-in atau mikrofon
eksternal (RoboTech, EasyVR 3, n.d.).
Sistem ini
menggunakan Easy VR 3.0 sebagai modul pengenal suaranya. Easy VR 3.0 memiliki
fitur user-defined speaker dependent yang dapat menyimpan hingga 32 perintah
suara dari user yang dapat digunakan dengan bahasa apapun (RoboTech, EasyVR 3,
n.d.). Easy VR 3.0 juga memiliki shield interface 1.0 yang sesuai dengan
beberapa jenis mikrokontroler dari Arduino seperti Arduino Duemilanove, Uno,
Mega, Leonardo, dan Due (RoboTech, EasyVR 3, n.d.).
Easy VR 3.0
dapat berkomunikasi langsung dengan komputer menggunakan “bridge mode” pada
Arduino dan dikonfigurasi dengan aplikasi EasyVR Commander (RoboTech, EasyVR 3
User Manual Release 1.0.15, n.d.). Terdapat juga beberapa aplikasi pendukung
untuk membangun tabel suara (sound table) seperti Sensory QuickSynthesis4
(RoboTech, EasyVR 3, n.d.).
3. Blok
Diagram dan Prinsip Kerja
Dibawah ini akan dijelaskan
tentang blok diagram sistem, dan cara kerja alat.
Gambar
2.7. Diagram Blok Sistem
Ketika
keypad dan remote control diberi input maka mikrokontroller akan membaca nilai
input yang diberikan. Kemudian hasil eksekusi tersebut akan ditampilkan pada
seven segment. Apabila terjadi kesalahan dalam memberikan input pada keypad dan
remote control, maka kita bisa hilangkan dengan menekan kembali nilai tegangan
yang diinginkan dengan terlebih dahulu menekan tombol ENTER. Setelah input yang
kita inginkan sudah diset, maka kita menekan ENTER.
Kemudian
mikrokontroller akan mengeksekusi nilai input yang diinginkan. Selanjutnya
input tersebut akan dibandingkan dengan output dari digital potensiometer
dengan mengeksekusi ADC pada Mikrokontroller. Perubahan nilai resistasi
potensiometer diatur oleh asstabil yang dipasang pada pin INC. Apabila nilai
output dari digital potensiometer lebih besar dari yang dinginkan maka pin U/D
akan menset sehingga resistansi digital potensiometer lebih kecil begitu juga
sebaliknya ketika nilai output dari digital potensiometer lebih kecil, maka pin
U/D akan menset sehingga resistansi digital potensiometer lebih besar. Ketika
output digital potensimeter sudah sesuai maka mikrokontroller akan menset pin
CS =1 sehingga digital potensiomter dalam keaadan stanby sehingga nilai
tegangan outpunya tidak akan berubah
Remote Control
/ Keypad
Receiver
Remote
Mikrokontroller
(Power Control
Circuit)
Power Supply
Output Filter
Tegangan
Keluaran (Vout)
1.4 Studi
Literatur
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Dilakukan
dengan mencari dan membaca buku-buku referensi, literatur, artikel, tabloid
ataupun diktat kuliah yang berbentuk softcopy maupun hardcopy mengenai
dasar-dasar dari power supply,
dan dasar-dasar pemrograman mikrocontroler.
.
1.5 Realisasi
Setelah
mendapatkan perincian dari hal-hal yang diperlukan, penulis memulai
menginventarisir kebutuhan komponen yang diperlukan, dengan membuat daftar
komponen dan biaya yang dibutuhkan, kemudian mengadakannya. Selanjutnya,
penulis akan membuat layout PCB
dan mencetaknya. Tahap ini diakhiri dengan perakitan dan penyolderan
komponen-komponen ke dalam PCB.
.
1.6 Pengukuran dan Pengujian
Setelah
perakitan PCB () selesai, penulis mencoba melakukan pengukuran dan pengujian
dengan multimeter dan osiloskop
untuk mengetahui parameter-parameter penting yang dicoba kemudian
didata dan direkam, apabila terdapat penyimpangan maka diuasahakan parameter
tersebut dianalisa dan diperbaiki.
.
1.7 Analisa dan Evaluasi
Pada
tahap ini diperlukan untuk mengevaluasi kinerja dan kehandalan alat yang
dibuat. Penulis mencoba melakukan identifikasi kendala-kendala yang menjadi
penyebab gagalnya terganggunya sistem.
.
1.8 Prototipe
Pada
tahap ini diperlukan untuk merampungkan dan mengemas sistem ke dalam bentuk
yang lebih representative
4.1
Anggaran Biaya
BAB IV
BIAYA
DAN JADWAL KEGIATAN
No
|
Jenis
Pengeluaran
|
Biaya
|
1.
|
Peralatan
penunjang, ditulis sesuai kebutuhan (20– 30%).
|
Rp
2.410.000,00
|
2.
|
Bahan
habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan (30–40%).
|
Rp
2.880.000,00
|
3.
|
Perjalanan,
jelaskan kemana dan untuk tujuan apa (Maks.15%).
|
Rp
905.000,00
|
4.
|
Lain-lain:
administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya sebutkan (Maks. 15%)
|
Rp
1.705.000,00
|
Jumlah
|
Rp
4.700.000,00
|
4.2
Jadwal Kegiatan
Tabel 4.1.
Tabel Anggaran biaya
No
|
Kegiatan
|
Jadwal
Pelaksanaan PKM-KC
|
||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Studi
Literatur
|
|||||||||||||||||
2
|
Perancangan
|
|||||||||||||||||
3
|
Realisasi
|
|||||||||||||||||
4
5
6
7
|
Pembuatan
Laporan
Pengujian
Analisa
Prototype
|
|||||||||||||||||
8
|
Laporan
Akhir
|
Tabel 4.2.
Tabel jadwal kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Ahmad Fauzan, Irfan.2009. “Aplikasi Mikrokontroller Atmega 8535 sebagai
Pengendali Variabel Tegangan Pada Power Supply”. Politeknik Negeri Bandung.
[2] http://etd.eprints.ums.ac.id/2488/1/D400020032.pdf
[3]http://www.scipub.org/fulltext/jcs/jcs28607-611.pdf [4]http://www.8051projects.info/blogs/Digital-power-supply-using-AT89C2051-
microcontroller.html
[5] http://gpete-neil.blogspot.com/2010/11/power-supply-performance-when-using.html
Lampiran 1
No
|
Nama
|
Nip
|
AlokasiWaktu (jam / minggu)
|
1
|
Maulana Muttaqin
|
13117495
|
6 jam
|
2
|
Fikri Ramdhan
|
12117355
|
6 jam
|
3
|
Mohammad Ridho Kusuma
|
13117703
|
6 jam
|
SusunanOrganisasi
Tim Pelaksana
PembagianTugas
No
|
Nama
|
DeskripsiTugas
|
Job
Desk
|
1
|
Dudu
Abdusalam
|
Menentukan Rancangan yang akan dibuat
Menentukan waktu pembuatan
Melakukan perbandingan terhadap
rancangan yang akan di
buat
|
Ketua
Pelaksana
|
2
|
Daniel
Widya Sukma
|
Mencatat setiap kekurangan pada setiap percobaan yang telah
dibuat
Membeli alat serta bahan untuk rancangan
|
Anggota
Pelaksana
|
3
|
Achmad
Apriandi
|
Menganalisa rancangan
Membeli alat serta bahan untuk rancangan
|
Anggota
Pelaksana
|
4
|
Affandy
Murad
|
Memberikan Pengarahan dalam pembuatan alat
Meneliti rancangan yang tepat serta melakukan perbandingan
|
Anggota
Pelaksana
|
Lampiran 2
JUSTIFIKASI
ANGGARAN KEGIATAN
Uraian
|
Justifikasi
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah Harga
(Rp)
|
|
1. Peralatan
Penunjang
|
||||||
Mikrokontroler
|
Komponen
yang dibutuhkan
|
4
|
Buah
|
50.000
|
200.000
|
|
Rangkaian
analog
|
Komponen
yang dibutuhkan
|
1
|
Buah
|
375.000
|
375.000
|
|
PCB
|
Komponen
yang dibutuhkan
|
3
|
Buah
|
75.000
|
225.000
|
|
Biaya
Listrik
|
Menunjang
Kerja alat
|
4
|
Bulan
|
50.000
|
200.000
|
|
Power
Supply350 watt
|
Komponen
yang dibutuhkan
|
1
|
Buah
|
400.000
|
400.000
|
|
2. Bahan
Habis Pakai
|
||||||
Kertas
HVS A4
|
Membuat
proposal, laporan
|
4
|
Rim
|
40.000
|
160.000
|
|
ATK
|
AlatTulis
|
1
|
Set
|
350.000
|
350.000
|
|
DVD-RW
|
Media
penyimpanan
|
10
|
Buah
|
15.000
|
150.000
|
|
Tinta
Printer
|
Mencetak
|
4
|
Buah
|
100.000
|
400.000
|
|
Fotocopy
|
Menggandakan
laporan
|
4
|
Buah
|
40.000
|
160.000
|
|
Paket
internet
|
Download
literatur
|
4
|
Bulan
|
100.000
|
400.000
|
|
3.
BiayaPerjalanan
|
||||||
Perjalanan
|
Membeli
komponen penunjang dll.
|
4
|
bulan
|
176.250
|
705.000
|
|
4. Biaya
Lain-lain
|
||||||
Jilid
Laporan Akhir
|
Merapihkan
laporan
|
5
|
Bendel
|
25.000
|
125.000
|
|
Makan
dan minum
|
Kebutuhan
anggota
|
4
|
Paket
|
145.000
|
580.000
|